Postingan

Yang lalu, dan tak mungkin terulang kembali

Gambar
  Jaman kanak-kanak bagiku adalah masa yang paling menyenangkan, aku selalu teringat dengan teman kecilku. Dulu kami sedekat itu, bermain bersama, dan masih ku ingat sekali, kala kami akan memasuki bangku sekolah menengah pertama. Kami berkumpul di salah satu rumah teman kami, dan pada hari itu bersamaan juga dengan pengumuman kelulusan disertai dengan NEM kami. Haru memang, tak lupa kami selalu bertanya dan memberi kabar, langkah mana dan kemana kami akan meneruskan perjuangan. Aku sendiri memilih melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren, sementara teman yang lainnya ada yang akan menuntut ilmu di sekolah yang sama, dan ada pula dia langsung diterima di sekolah favorit kala itu. Pertemanan ini awet rupanya. Aku selalu rindu di kala bulan ramadhan. Bagiku yang waktu itu aku menjadi santri, aku perpulangan. Dan tak lupa pula temanku ke rumah, mengajakku kumpul bersama. Kumpul bersama seperti melepas rindu satu sama lain, dan kami juga membahas ingin buka bersama. Selalu ada ce...

Pagi Menyapa

Gambar
  Hari lebih indah nampaknya, jika kita selalu memanjatkan rasa syukur pada-Nya. aku tidak akan tau apakah tulisan ini akan membuatmu jatuh cinta, tapi aku suka menulis tentang apa yang di benak dan pikiran lalu ku tuangkan dalam bentuk tulisan. Malam sendu, kabar bahwa uangku hilang 300 ribu. Ya Allah, mesti sabar dan ikhlas insyaALLAH dari kehilangan uang, Allah sedang menyiapkan banyak hal, hikmah yang tak terduga, tak pernah terduga, yang akupun tidak akan menyangka. Banyak hal mungkin yang terjadi dalam kehidupan, tanpa disadari banyak hal yang mengajarkan, harus bersyukur, karena ALLAH memiliki banyak kejutan. Setiap orang memiliki cerita, Sepanjang jalan aku bersyukur memiliki orang tua seperti orang tuaku sekarang. Karena, jika tadi malam ketika aku keluar, aku melihat banyak fenomena yang terjadi dalam dunia malam. Mungkin kala itu, jika orang tuaku tidak mmbuatku untuk betah di pesantren, bisa dibilang aku akan terbawa arus kehidupan. Tapi mungkin orang tua ...

Melangkah Lagi

Gambar
  Kemarin habis dapet musibah huhuhu, kepleset di tempat wudhu, yang bikin orang-orang terkaget kaget whehehe, karena mungkin suaranya ketika aku kepleset dan jatuh itu loh yang mengangetkan orang yang selesai wudhu dan yang lagi sholat. Pas banget kepleset, dua orang dateng ke aku, rasanya pas kepleset itu aku engga tau lagi, aku engga bisa berpegangan sesuatu yang membuatku biar engga jatuh. Dan,, pas aku jatuh dua orang itu langsung mendekatiku dan sangat menunjukkan empati kepadaku. Huhuhu bersyukur sekali, ada yang nolongin buat berdiri. Karena rasanya saat itu engga kuat banget berdiri. Se sakit itu weii ternyata hahaha Sekarang aku juga lagi di tempat, yang dimana tempat ini menjadi salah satu saksi dari gedung aku jatuh kepleset kemaren wheheheh. Rasanya disini tuh, melihat, bersama orang-orang yang juga lagi berjuang memperjuangkan suatu hal yang memang harus diperjuangkan. Kayaknya bakal ke tempat ini terus sampai bosan deh. Dan maybe engga akan bosan. Ternyata ka...

Yang ku cinta selamanya

Gambar
  Kehidupan ini selalu memiliki banyak arti. Fase terberat dalam kehidupan adalah ketika ditinggal orang tua menunaikan ibadah haji. Fase terberat sekali bagi saya. Meski di waktu itu ada mba saya dan kakak ipar saya, tapi itu fase terberat sekali bagi saya Mengenali diri sendiri, mulai mengurusi diri sendiri dan tidak bergantung pada sekitar. Dan kala itu masih teringat sekali fase mumet mumetnya mengerjakan proposal tugas akhir. Nangis berhari-hari. Bahkan sampai mbak dan kakak ipar saya tak tahu lagi. karena bisa dibilang saya waktu itu sedih sekali. Tapi, ada hal dan banyak hikmah yang bisa dipetik hingga saat ini. Batin saya kala itu, wahh se keren itu yaa waktu itu diri ini. Menyelesaikan apa yang harus diselesaikan dan menjadi wanita yang kuat menghadapi hari. Jika dibawa ke masa sekarang yang bapak ibu sudah bersama kami kembali, dan juga bersamaan dalam pengerjaan tugas skripsi, diri ini ingin mengucap seperti ini “Dulu aja kamu bisa melalui kok, masa sekarang en...

Meragu Yang Sama

Gambar
Di umur sekarang ini, tepatnya umur 21 tahun, banyak hal yang sudah terlewati terlebih pada bagaimana langkah ini tetap melaju meski tertatih Belajar dari pendewasaan, umur yang terkadang labil, dipenuhi ambisi dan asmara Asmara yang berkepanjangan ternyata membuat diri ini sering menjadi manusia yang tidak fokus dan tentunya tidak menemukan sebuah ketenangan dari berdoa dan beribadah kepada-Nya. Meanwhile, padahal masih butuh pertolongan-Nya, tapi menduakan-Nya dengan harapan manusia yang sama sama lemah, dan saling bergantung. Lalu jika sudah begitu, lupa pada Dzat yang memberi harapan, kekuatan, pembolak balik hati dan yang memiliki segala-Nya. Aku sering menafsirkannya pada, “atau Dia cemburu denganku saat ini?“ I found my way, setelah sekian lama hal yang tadinya dinormalisasi padahal tidak diperbolehkan dalam syariat terus menjadi, seringnya diri ini kembali. Kembali merutuki, apa yang sudag terjadi kok bisa sampai begini? Dan seringnya diri ini mengklaim bahwa memang d...

Pernah engga sii, ngerasa bingung mau ngerjain apa?

Gambar
  Terkadang mood dan tidak memiliki target tiap harinya   mempengaruhi. Karena tidak memiliki target tiap harinya itu akan berujung pada kemalasan. Hari ini bingung mau ngelakuin apa, dan hari ini jadi males mau ngelakuin suatu hal. Kalo kata orang si, malas kok dijaga haha. Kurangnya sesorang mengetaui hakikat kehidupan menjadi indikasi kemalasan. Kalo aku rasa-rasa jika sholatmu atau ibadahmu amburadulan bagaimana kehidupanmu? Pasti kurang lebih akan sama dengan kualitas ibadahnya. Tertampar sudah, kurang lebih begitu. Tapi, Allah itu Maha baik bangett kepada semua makhluk. Kemaren ketika ketemu orang, kita sedikit ngobrolin tentang sholat. Obrolan itu sambil jalan kaki ketika mau pulang dari masjid. Kaatanya yang selalu ku ingat sampai saat ini “kecanduan sholat itu adalah nikmat luar biasa, beuhh apalagi kecanduan tahajjud! Sekali engga tahajjud kayak hari itu penuh dengan penyesalan” Lagi-lagi   diingatkan. Rasanya kualitas ibadah ini seperti abu sekali. Me...

Menuntut ilmu itu…,

Gambar
Sepanjang hayat, hingga liang lahat. Kalimat yang dulu ketika aku santri sering membuatku tertegun, dan aku dalam hati hanya berkata, ya memang benar! Dan sekarang aku semakin mengiyakan sekali kalimat mutiara itu. Merasakan perjalanan menuntut ilmu di usia menginjak dewasa ini. Coba tebak sekarang aku semester berapa? Hehehe Tanpa disadari sudah semester akhir, bentar lagi dan dikit lagi. harapan demi harapan orang sekitar terlontarkan terkhusus orang tua yang menunggu penyelesaian menuntut ilmu di bangku perkuliahan ini. Semakin bertambahnya semester dan semakin kompleks, tentu banyak distraksi. Tak hanya itu, tapi butuh sport sistem terbaik. Butuh penguat yang mengerti. Di usia sekarang ini diiri ini masih labil. Seringnya menggantungkan harapan, penguat itu pada manusia. Heum engga ada salahnya jika ke orang tua, tapi ini bukan orang tua tapi manusia lainnya. Semakin sadar, bahwa diri ini bukan apa, diri ini rapuh sekali tanpa penguat dari Sang Maha Kuat, tanpa pengua...