Buku pinjaman

 



Pekan lalu aku sempat terkejut, tatkala seseorang yang tiba-tiba mengikutiku di akun sosial mediaku. Kurang lebih orang tersebut akan menjadi tenaga mengajar di masjid yang berada di desaku untuk anak TPA. So, well kami belum pernah bertemu sekalipun itu. Astaghfirullah, awalnya aku suudzon dengan seseorang. Singkat cerita aku kurang tau orang itu mempunyai tujuan apa? Yang penting let mee see, let me know who are you, eh bener engga sii bahasa inggrisku? Kurang lebih jika diartikan mari kita melihat siapa dirimu gitu engga sii? Nah yang penting tujuan aku make bahasa inggris itu wheheheeh

Jika memang kalimat perkenalan itu akan segera dilontarkan, mari berkenalan layaknya teman gitu kan ya? Okee, dan sebenernya apa yang ku ceritakan di atas adalah selingan. Intinya disini aku mauu cerita tentang buku pinjaman

Setiap bulannya, aku selalu ingin beli buku. Lebih tepatnya buku itu untuk investasi masa depan. Kalo kata orang jawa sii aku baru “prihatin” untuk beli kebutuhan yang bagi aku bukan hal yang utama. Yang jelas aku beli buku aja setiap bulannya. Dan tentu, tantangan bangett di bulan ini aku harus menyelesaikan buku itu dengan seksama selama satu bulan.

Buku yang ku beli, judulnya kurang lebih tentang mendewasakan rasa, mengatur emosi, regulasi emosi di umur yang mau menginjak dewasa.

Bahasanya rada rada berat, Cuma kalo dibaca pas tenang wort it lah ya!

Oh iya setelah beberapa pekan baca buku yang aku sampai sekarang belum selesai, padahal sekarang akhir bulan, aku ketemu teman kuliah, teman karib dari maba

FYI, kita jarang banget ketemu, yaa mungkinkahh ini yang dinamakan semester akhirJ

Dia sekarang kerja di kampus, dan time for we meet just terbatas, tapi katanya yaa, kalo kita janjian insyaAllah dia akan mengusahakan aaa sweet bangett sii dia whahha. Btw dia seorang perempuan ya gaes, bukan cowok jadi amannn lah yaa

Lama engga ketemu mesti nya rindu dong hahahhaa!

Banyak hal yang diceritakan, terutama jalan menemukan ketenangan. Kerennya sekarang dia baru suka baca buku, dan ya! Aku tertarik ingin meminjam bukunya, kurang lebih bukunya tentang overthingking. Waww sebenernya buku itu, buku yang ingin aku beli dari lama.

Tangisan yang luar biasa ketika aku membacanya, di pojokan perpustakaan dan aku menangis, huh rasanya jika aku tidak memberhentikan diriku untuk membaca mata ini bengkak.

Dari setiap kalimat, penulis mengajak pembaca untuk bercerita melalui kata.

Rasanya diri ini seperti mengobrol langsung dengan penulis. Di tengah rasa yang sekarang nano nano bila diceritakan. Rasanya jiwa ini bangkit kembali. Entah mengapa aku suka dengan kalimat.

Kamu sekeren itu! Apa yang kamu takutkan akan masa depan?

Kalimat overhingking yang menjadi racun pikiran untuk takut melangkah. Dan, dikatakan pula ingatlah dengan masa lalumu, kamu sudah sejauh ini melangkah, bahkan kamu sudah sejauh ini dan kamu bisa melalui hal hal tersulitmu kala itu!

Kamu punya Allah untuk menumpahkan segala rasa yang sedang dialami sekarang! Dan tak mungkin Allah membawamu sejauh ini tanpa hasil dan menunjukkan kesia siaan. Allah menyimpan banyak skenario kehidupan terindah yang akan menjadikanmu selalu bersyukur. Jadi, ayok terus melangkah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertumbuh

Tempat berharap itu akan selalu ada