Bercerita melalui Tatapan Maya
Bersama mereka rasanya tawa itu candu. Ingin mengulangnya setiap waktu. Tapi, adanya keterbatasan waktu dan jarak yang tidak memungkinkan akan hari pertemuan di akhir pekan sabtu ahad. Ada rasa niat berjumpa bersama di hari yang terbilang wekeend. Tapi, ternyata harapan itu nihil. Menjadi angan yang biasa saja. Menjadi angan dan moment yang cepat terlupa.
Tentunya ada rasa rindu. Tapi, kami hanya menahannya seraya memberi pesan melalui media sosial yang canggih. Bahkan terkadang kami video call untuk memenuhi rasa kerinduan antara satu sama lain. Menceritakan kisah perjalanan akhir perkuliahan bersama teman yang berbeda.
Berdoa merupakan , suatu hal yang tidak pernah terlewatkan diantara kami. Harapannya akhir semester genap atau semester empat ini kami sudah menemukan judul penelitian untuk tugas akhir S1. Banyak hal masa depan yang diceritakan antara satu sama lain diantara kami. Salah satunya lulus S1 3,5 tahun. Rasanya sudah menggebu. Semoga semester ini kami tidak malas untuk membaca buku dan jurnal. Karena kami ingin mewujudkan segala mimpi yang telah kami curahkan satu sama lain. Oh iya, aku menambahkan dengan cerita bahwa di perguruan tinggi tempatku ada namanya fast track bahasa gampangnya S1 dan S2 hanya 5 tahun
Harapannya aku bisa mengikuti program itu. Meski saat ini harus menabung agar tidak menjadi anak yang membantu orang tua meski hanya dengan nominal yang terbilang sedikit bagiku dibanding perjuangan orang tuaku.
Komentar