Antara dua pilihan
Pilihan yang mendewasakan, tentang masa yang takkan ada habisnya hingga maut datang. tentang sebuah perjuang yang mesti dikorbankan dan diperjuangkan sampai titik darah penghabisaan. Jika semua boleh berkata, pastinya akan menyampaikan capek, nyerah.
Ada titik dimana diri ini tak mampu menyelesaikan, tapi entah semua orang justru mempercayai untuk menyelesaikan dengan baik bahkan sepantasnya
Capek manusiawi katanya,
Tapi terkadang capek tuh ada definisi, engga cuma capek fisik tapi terkadang capek batinlah yang menguji, sejauh mana kita menjadi manusia yang kuat dalam menghadapi? Sejauh mana kita menjadi manusia menghamba bahkan menyerahkan semua urusan kepada sang Illahi?
Semangat yuk untuk menjajaki kehidupan hiruk piruk bahkan lika liku dalam sebuah perjalanan.
Yang dikira kala itu ketika jaman masih menjadi anak sekolahan, duduk di bangku menengah atas bahkan menengah pertama, kehidupan esok akan lebih enak bahkan mengasyikkan. Tapi ketika semua itu terjalani sekarang, kata itu tak ingin ku lontarkan. Karena pada masa sekarang dihadapkan oleh dua pilihan tetap maju dengan menghdapi semua lika liku kehidupan dengan bumbu ujiannya? atau mundur dengan hasil yang biasa bahkan tak membawa hasil yang maksimal? Jadi kata mengasyikkan dan enak jika dipikirkan kembali sekarang, bukanlah sebuah perjalanan yang mudah akan tetapi penuh dengan pilihan bahkan persiapan yang maksimal.
Sering kali juga diri ini berkata "Penyesalan berada di akhir jalan bukan di awal". Bagaimana kamu sekarang adalah gambaran masa depan, bagaimana kamu berjuang itulah gambaran esok di masa depan.
Komentar