Malam menyapa, dengan bulir pembelajaran yang menyiratkannya.

Tawamu, senyummu bahkan ketenangan darimu membuatku banyak belajar. Tumbuh mengenal diri ini lebih dalam. Berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik, melangkah jauh meski tertatih dalam ketidak percayaan diri. Tapi darimu memberikan banyak pembelajaran. Bahwa kita tak bisa menyenangkan semua orang. Terlalu banyak keinginan, hingga menjadikanku tekadang overthingking karena tak bisa menggapai sebuah impian. Tapi, bukankah kita memiliki proses yang berbeda dari orang lainnya? lantas mengapa aku menjadi pribadi yang selalu bersedih hati terhadap apa yang didapati sekarang? Bukankah Allah tidak membebani suatu makhluk melainkan makhluk itu mampu untuk melaluinya? Apa yang diusahakan sekarang merupakan sebuah gambaran masa depan. Toh, gampangnya semua akan menuai dengan sendirinya. Jadi, sekarang ini pilihan mu untuk kedepan? Mau berjalan konsisten tertatih atau memilih menikmati masa kini dengan meninggalkan segala kewajiban? Huh, jangan pernah bersedih hati wahai diri...