Mendungnya hati

 












Hari-hari liburan perkuliahan yang memiliki banyak waktu luang bersama orang-orang terdekat. Tetapi, berbeda dengan wanita perempuan anak terakhir yang bernama Silmi Kaaffah. Memilih untuk balas dendam atas kesibukan yang pernah terjadi. Menonton film katanya, dapat mengobati rasa yang pernah berada dalam dirinya di bangku perkuliahan sebelum liburan tiba.

Kebiasaan buruk silmi akhir ini, orang yang berada disekitranya tidak mengetahui semua yang ditutupi kecuali sang Rabb yang maha mengetahui segala hal yang terjadi.  Silmi ternyata memiliki riwayat yang menyakitkan pikiran sehatnya, bahkan dapat mengikis keingatanya dan menjadikannya berbicara pada orang lain berbeda. Lebih tepatnya susah untuk berkomunikasi dengan lawan bicara. Terkadang paham dan tidak dengan apa yang dibicarakan lawan bicara.

Silmi menginjak usia 19 tahun. Akan tetapi semakin hari silmi menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Sehingga dia bingung akan menceritakan kepada siapa? Karena suatu hal yang terjadi pada silmi merupakan aib baginya. Mungkin orang melihat silmi akan berkata “dia ceria sekali, dia positif vibes, dia sholihah sekali” dari setiap pemaparan orang yang melihat dirinya, silmi hanya berkata pada diri “kalian tidak tahu apa yang kusembunyikan, memang Allah sang penutup aib makhluk yang penuh dosa ini begitu ucap silmi.

Ternyata silmi menyembunyikan suatu hal yang mengagetkan. Hanya teman dekatnya satu orang yang mengetahui, bahkan orang tua silmi tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Pada suatu hari Silmi hanya sendiri pada kamar, mungkin dia akan menyelesaikan waktu menonton film pada waktu yang terbilang longgar, karena silmi libur mengajar untuk satu hari satu pekan.

Banyak yang ditonton katanya. Silmi mendatangiku sembari menangis tersedu.

“Nis, aku udah dosa banget ya, sedari kemaren kalau ibadah rasanya tidak tenang. Enggak kayak dulu aja rasanya! Aku sering lupa, enggak paham sama apa yang lawan bicaraku ucapkan”

Nisa sembari membenarkan tempat duduk mulai menanyai

“kamu kenapa sil! Enggak biasanya kamu kayak gini! Kamu kayak aneh banget tadi, apalagi kalau baru berinteraksi dengan lawan bicara! Eits! Jangan-jangan kamu menonton film yang tidak sewajarnya di umur kita ya? Udahlah nis ayo kita taubat bener-bener rasanya pengen deket sama Allah, nanti kamu bakal lupa akan apa yang kamu lalui! Aku kasihan banget sama kamu sil! Aku tahu apa yang kamu rasa saat ini! Aku bantu sil, ayo semangat!

Silmi hanya berdiam diri dan ingin memotong omongan teman karibnya itu

“iya aku menonton lagi! nis sebenernya aku sedih! Aku pengen kayak apa yang kamu saranin! Tapi susah nis! Gimana ya?” ucap silmi sambil mengeluarkan air mata

“nis! Aku ngerasain semua yang kamu sebut! Nis Allah baik banget ya sama hamba-Nya! Cuma aku takut aja kalo Allah buka aibku sebelum hari akhir tiba” ucap silmi

“iya aku tahu apa yang kamu rasa! Beneran! Sil, kamu berarti harus menyibukkan diri kamu sekarang! Kalau enggak gitu, kamu pasti akan terus teringat untuk menonton! Ikut kajian yuk sil, kata ustadzahku dulu “kalau kita mau berubah harus mengingat dan menanyai anak angkatan sedang apa. Tetapi malah sebaliknya.

“oh iya nis, rasanya ketika nonton lagi tuh emang puas di awal, tapi bener-bener hati ini rasanya menangis! menyadari apa yang dilakukan tapi kenapa hati ini kalah dengan nafsu ini! Masih terus menuruti hingga puas lagi dan menyesal untuk beribu kali! Rasanya hati ini mendung! tidak ada yang menyinari!” ucap silmi dengan air mata yang semakin keluar dengan banyak.

“Sil, kamu masih ingat engga? Yang dikatakan ustadz? Memang maksiat akan menutupi hati ini akan cahaya, ilmu dan orang baik disekitar kita!” ucap Nisa dengan tangan yang menepuk silmi

“Terus aku harus giman nis?”

“Inget Allah disetiap langkah, disetiap kamu mau maksiat sil, inget orangtuamu juga!” ucap nisa dengan nada yang tegas

“aku bisa enggak ya nis?”

“kamu bisa sil, aku yakin! Silmi, kamu adalah temanku! Aku akan mengingatkanmu jika kamu futur! Tapi, kamu harus ingat dibalik mendungnya Hati, sesaknya hatimu saat ini, ingin berubah melakukan rehabilitasi tetapi susah, ingat Allah selalu membersamai langkah! Setiap hati yang mendung Allah akan menghampiri! Jangan bosan untuk berdoa! Agar menemukan ketenangan hati melalui cahaya iman yang terus menyinari! Semangat Sil. I know You can do it, kamu bisa ngelalui semuanya siil!

Perjalanan hidup menuai banyak kisah yang belum pasti. Belum tentu memberikan gambaran cuaca hati yang menyenangkan. Dari sekian saran dari teman baiknya Nisa, Silmi menjadi manusia yang selalu mengingat Rabb-Nya, karena dengan hal demikian, Silmi lebih menemukan kehidupan yang bermakna.

Say no to the cloudy mood! Let’s find a heart full of light and meaning! Fighting!! إن الله معانا

 

 #30dwc  #30dwcjilid41 #day22




 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertumbuh

Tempat berharap itu akan selalu ada

Buku pinjaman